Regresi atau Korelasi, uji mana yang sebaiknya aku pilih?
Pada kegiatan penelitian yang dilakukan dengan metode survei, khususnya yang menggunakan analisis kuantitatif, beberapa masih bimbang untuk memilih apakah akan menggunakan analisis regresi atau akan memilih untuk menggunakan analisis korelasi.
Jika kalian berada pada kondisi tersebut, anda sudah tepat karena menemukan artikel ini. Pada artikel ini, saya akan membahas mengenai prinsip pemilihan analisis regresi dan korelasi pada analisis hasil penelitian survei.
Memahami Uji Asosiatif
Uji asosiatif sudah sangat familiar digunakan untuk menganalisis hasil penelitian survei. Dalam statistik, uji asosiatif dapat dibedakan menjadi tiga yaitu uji pengaruh, uji hubungan, dan uji perbedaan. Lalu uji regresi dan uji korelasi yang saya bahas pada artikel ini, termasuk uji asosiatif yang mana?
Untuk memberikan pemahaman praktis, maka dapat kita simpulkan bahwa ketika kita ingin melihat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain, maka tentunya kita menggunakan analisis regresi atau uji asosiatif pengaruh.
Selanjutnya, Jika kita ingin menguji hubungan suatu variabel dengan variabel yang lain, maka kita dapat menggunakan uji korelasi atau uji asosiatif hubungan. Berdasarkan hal ini, tentu kita dapat mengambil kesimpulan secara mudah bahwa kalau kita ingin melakukan uji pengaruh maka kita bisa memilih uji regresi dan kalau kita ingin melakukan uji hubungan maka kita bisa pilih uji korelasi.
Baik, selanjutnya ada hal penting yang perlu kalian ketahui, bahwa baik uji regresi maupun uji korelasi ini ada banyak sekali macamnya. Lalu sebagai peneliti, kita harus memilih uji yang mana? uji regresi yang mana dan atau uji korelasi yang mana? Sekarang mari kita bahas satu persatu.
Analisis Regresi
Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, bahwa uji regresi ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Dengan demikian, pada analisis regresi ini ada prasyarat yang membagi variabel menjadi variabel yang dipengaruhi dan variabel yang mempengaruhi.
Pilihan analisis regresinya pun akan berbeda, apakah kita akan menggunakan satu variabel terikat dan beberapa variabel bebas, atau kita dapat juga memilih regresi yang tepat jika terdapat lebih dari satu variabel terikat dan beberapa variabel bebas.
Selain itu, regresi pun dibagi menjadi beberapa macam, ada regresi linier dan ada regresi non linear. Umumnya banyak sekali mahasiswa yang mempelajari ilmu terapan, memilih untuk menggunakan regresi linear dibandingkan dengan regresi non linear.
Jika melihat pilihan analisis yang paling sering digunakan, mahasiswa banyak memilih menggunakan regresi linear berganda untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Metode analisis yang digunakan adalah metode kuadrat terkecil di mana mahasiswa harus melakukan serangkaian uji asumsi klasik meliputi uji normalitas residual, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas. Disarankan ketika mahasiswa memilih menggunakan regresi metode OLS, skala pengukuran variabel minimal skala interval atau rasio.
Selanjutnya kita juga dapat menggunakan alternatif untuk variabel kategori yang berskala ordinal atau yang tidak memenuhi asumsi normalitas, kita dapat mempertimbangkan untuk memilih regresi logistik ordinal. Adapun jika variabel terikatnya berskala nominal biner maka kita dapat memilih untuk menganalisis menggunakan regresi logistik biner.
Tentunya ada banyak pilihan analisis di mana hal ini yang bergantung pada skala pengukuran data yang dimiliki. Oleh karena itu, saya sarankan kalian perlu memahami dengan baik mengenai perbedaan skala data nominal, ordinal, interval, dan rasio.
Saya tegaskan sekali lagi, berdasarkan yang telah kita bahas pada sub bab ini, bahwa analisis regresi ini adalah ditujukan untuk menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada analisis ini sifatnya satu arah, di mana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat, namun untuk variabel terikat belum tentu mempengaruhi variabel bebas.
Ini adalah konsep yang harus kita pahami ketika memilih untuk menggunakan analisis regresi. Oke, kita sekarang lanjut membahas mengenai analisis korelasi.
Analisis Korelasi
Analisis korelasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel. Dengan kata lain, kita mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel yang lain.
Pada analisis korelasi, kita tidak mengenal variabel bebas dan variabel terikat, namun lebih pada bagaimana hubungan variabel A dengan variabel B. Misalkan kita mengatakan bahwa A memiliki hubungan yang nyata dengan B, maka dapat kita katakan juga bahwa B memiliki hubungan yang nyata dengan A.
Dengan demikian, pada analisis korelasi sifatnya adalah dua arah. Pada analisis korelasi kita akan mengetahui bagaimana variabel yang dikorelasikan ini memiliki hubungan yang nyata atau tidak. Kemudian, kita mengetahui arah dan keeratan hubungan antar variabel yang dianalisis.
Analisis korelasi sendiri pun ada beberapa pilihan, tergantung dari skala pengukuran data variabel yang kita dapatkan di lapang. Pada variabel yang diukur menggunakan skala interval atau rasio dan berdasarkan hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data terdistribusi normal, maka dapat menggunakan uji korelasi Pearson.
Namun jika variabel yang kita ukur menggunakan skala ordinal dan tidak terdistribusi normal, maka kita dapat menggunakan korelasi Rank Spearman. Adapun kalau skala pengukuran datanya menggunakan skala nominal, maka kita dapat mempertimbangkan untuk menggunakan Chi square.
Oke, saya tegaskan lagi bahwa perbedaan pilihan analisis korelasi ini sangat tergantung pada skala pengukuran data yang kita gunakan. Lagi-lagi saya ingatkan pada kalian bahwa pemahaman skala pengukuran data itu sangat penting yaitu memahami dengan baik perbedaan skala nominal, ordinal, interval, dan rasio.
Setelah membaca artikel ini, saya harapkan kamu bisa mandiri dalam memilih analisis yang tepat untuk digunakan. Apakah akan menggunakan analisis regresi atau analisis korelasi sesuai dengan skala pengukuran data yang kamu peroleh dari hasil survei.
Semoga artikel singkat ini dapat bermanfaat buat kamu yang lagi bimbang dan ragu untuk memilih alat analisis yang tepat dan memenuhi kaidah ilmiah. Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan untuk kita semua. Tunggu update artikel dari Priyono id di kesempatan berikutnya.
Posting Komentar untuk "Regresi atau Korelasi, uji mana yang sebaiknya aku pilih? "