Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenapa uji validitas dan reliabilitas kuesioner perlu dilakukan sebelum turun lapang?

Bagi peneliti yang melakukan riset dengan metode survey, tentu sudah tidak asing lagi dengan penggunaan kuesioner. Kuesioner ini menjadi instrumen utama yang digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data di lapang. 

Mengingat pentingnya kuesioner ini, tentu peneliti sejak jauh hari sudah mempersiapkan kuesioner. Semua informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan riset kita, sebaiknya sudah tercakup semua dalam kuesioner yang telah disusun. Tak terkecuali bagi peneliti yang mengukur variabel non parametrik dengan pendekatan skala likert.

Sebelum kuesioner digunakan untuk pengumpulan data di lapang, kita perlu memastikan bahwa kuesioner yang kita gunakan sudah valid dan reliable. Bahkan peneliti juga perlu memastikan masing-masing item pertanyaan atau pernyataan yang digunakan dalam kuesioner telah juga lolos uji validitas dan reliabilitas.

Oleh karena itu, penting bagi peneliti untuk memahami urgensi dari uji validitas dan uji reliabilitas terhadap kuesioner yang akan kita gunakan untuk pengumpulan data di lapang. Uji ini perlu kita lakukan sebelum turun lapang, kenapa?

Pada artikel ini akan saya bahas penyebab kenapa kita perlu melakukan uji validitas dan uji reliabilitas kuesioner sebelum turun lapang. Serta bagaimana kita mengambil sampel untuk tujuan uji validitas dan reliabilitas kuesioner.

Penyiapan kuesioner dengan pilihan jawaban skala likert

Pengukuran variabel-variabel non parametrik tidak secara langsung kita peroleh nilai numeriknya, oleh karena itu kita perlu membuat instrumen yang nantinya akan dibuatkan coding skor sehingga dapat kita oleh secara statistik. 

Contohnya, ketika seorang peneliti melakukan pengukuran variabel kepuasan konsumen. Pada pengukuran variabel kepuasan konsumen, peneliti tidak bisa langsung memperoleh nilai numeriknya, sehingga peneliti dapat membuat daftar pertanyaan/pernyataan yang merepresentasikan dari variabel tersebut.

Pendekatan yang sering digunakan oleh peneliti untuk mengukur variabel non parametrik yaitu menggunakan skala likert. Pengukuran skala likert ini mengadopsi pada skala data ordinal. Masih ingatkan tentang skala pengukuran data dalam statistik?

Mari kita recall kembali, bahwa dalam statistik skala pengukuran data dibagi menjadi empat, yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio. Pada skala likert, prinsip pengukuran variabelnya sama dengan skala ordinal. Peneliti membuat kategorisasi pilihan jawaban yang didalamnya ada level/tingkatan.

Dalam mengukur variabel menggunakan skala likert, kita akan membuat item-item pernyataan sesuai dengan indikator-indikator yang digunakan untuk merepresentasikan variabel yang diukur tersebut. 

Sebagai contoh, kita akan menggunakan skala likert 5 skala. Untuk tiap item pernyataan, responden diminta merespon dari 5 pilihan jawaban yang terdiri dari pilihan sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju atau pola pilihan jawaban lain yang serupa.

Selanjutnya banyak juga yang bertanya, berapa jumlah item pernyataan yang perlu disiapkan untuk mengukur salah satu variabel? Untuk penentuan jumlah item pernyataan kita dapat menyusun sesuai dengan indikator yang merepresentasikan dari variabel yang kita ukur. 

Kita dapat menggali sebanyak mungkin item pernyataan dengan batasan sesuai dengan indikator-indikatornya. Selanjutnya barulah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas untuk memastikan tiap item pernyataan valid dan reliabel.

Uji validitas dan reliabilitas item pernyataan skala likert sebaiknya dilakukan sebelum turun lapang

Sebelum kuesioner atau instrumen kita gunakan untuk pengumpulan data di lapang, kita perlu memastikan keandalan dari kuesioner yang kita gunakan tersebut. Terlebih untuk pengukuran variabel non parametrik yang mungkin saja bisa menggunakan kuesioner yang beragam.

Dengan demikian, sebelum turun ke lapang kita perlu memastikan tiap item pernyataan valid dan reliabel. Kita dapat mengambil sejumlah sampel untuk melakukan pengujian terhadap item pernyataan tersebut.

Misalnya, dalam penelitian seorang peneliti telah menentukan jumlah sampel penelitian sebanyak 150 orang responden. Peneliti tersebut akan mengukur variabel non parametrik (motivasi karyawan) menggunakan skala likert. 

Peneliti tersebut selanjutnya mengambil sampel sebanyak 15 orang dengan karakteristik sama dengan sampel untuk keperluan uji validitas dan reliabilitas instrumen. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas, terdapat beberapa item pernyataan yang tidak valid dan tidak reliabel, sehingga peneliti tersebut selanjutnya mengeluarkan item tersebut.

Peneliti tersebut selanjutnya memastikan bahwa item-item pernyataan yang valid dan reliabel berdasarkan hasil pengujian telah merepresentasikan indikator dan variabel yang diukur. Karena item-item pernyataan sudah merepresentasikan variabel yang diamati, maka peneliti tersebut tidak melakukan uji ulang. Dengan demikian, peneliti tersebut telah memiliki kuesioner dimana item-item pernyataannya telah valid dan reliabel.

Berdasarkan contoh dari peneliti tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa uji validitas dan reliabilitas kuesioner sangat penting dilakukan sebelum peneliti turun ke lapang. Coba bayangkan, jika kita langsung turun lapang untuk mengambil data terhadap 150 orang responden, namun ternyata sebagian besar item pernyataan tidak valid dan reliabel. Adapun item pernyataan valid yang tersisa beberapa saja dan ternyata belum mampu merepresentasikan dari variabel yang diamati.

Jika harus mengulang untuk mengambil data kembali di lapang, tentu kita butuh waktu, tenaga, dan biaya tambahan bukan? Dengan demikian, uji validitas dan reliabilitas kuesioner sebelum peneliti turun ke lapang sangat dianjurkan untuk menghindari hal tersebut.

Demikian bahasan kita pada kesempatan ini. Jika ingin berdiskusi lebih lanjut silahkan dapat menuliskannya di kolom komentar. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya.

priyono.id
priyono.id Peneliti dan Founder KANDA DATA. Portofolio: (1) Youtube: Kanda Data; (2) Tiktok: Kanda Data; (3) Instagram: Kanda Data; (4) Website: http://www.kandadata.com/

Posting Komentar untuk "Kenapa uji validitas dan reliabilitas kuesioner perlu dilakukan sebelum turun lapang?"

Jasa Bimbingan Online