Perbedaan skala data nominal dan skala data ordinal
Dalam analisis statistik, kita mengetahui bahwa skala pengukuran data dapat dibagi menjadi 4, yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio. Perbedaan masing-masing skala pengukuran tersebut akan menentukan pilihan analisis data yang tepat.
Berdasarkan skala pengukuran data tersebut, skala data nominal dan skala data ordinal banyak digunakan dalam analisis statistik non parametrik. Penentuan perbedaan antara skala nominal dan ordinal akan menentukan pilihan analisis non parametrik apa yang tepat untuk digunakan dalam olah data hasil penelitian.
Beberapa masih belum memahami dengan baik mengenai perbedaan skala pengukuran nominal dan skala pengukuran ordinal. Saya pada kesempatan ini akan mengulas lebih dalam mengenai perbedaan pengukuran skala nominal dan skala ordinal.
Skala nominal
Variabel yang diukur menggunakan skala nominal merupakan alat pengukuran paling sederhana. Skala data nominal dapat didefinisikan sebagai skala yang digunakan untuk mengkategorisasi atau mengklasifikasi objek tanpa apa adanya urutan atau level.
Berdasarkan definisi tersebut sudah jelas bahwa karakteristik utama pada skala data nominal adalah tidak ada level atau peringkat. Agar lebih mudah memahami saya akan berikan contoh data nominal.
Contoh skala data nominal yaitu jenis kelamin, jenis pekerjaan, jenis kendaraan, warna, dan lain-lain. Pada variabel jenis kelamin kita mengklasifikasikan menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan.
Pada klasifikasi jenis kelamin tersebut, di sana tidak ada urutan atau ranking. Maksudnya adalah kita tidak bisa mengatakan bahwa laki-laki lebih tinggi dari perempuan. Begitupun sebaliknya, kita tidak bisa mengatakan juga bahwa perempuan lebih tinggi dari laki-laki.
Selanjutnya apa contoh variabel yang diukur menggunakan skala nominal dalam penelitian? Contohnya adalah ketika seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh kebijakan impor suatu produk terhadap produksi domestik dari produk tersebut.
Kita dapat menggunakan variabel kebijakan impor sebagai variabel boneka (dummy) dalam analisis regresi linear berganda. Variabel boneka tersebut diukur dalam skala nominal yang diklasifikasikan atau dikategorikan menjadi sebelum kebijakan impor dan setelah kebijakan impor.
Kita bisa menggunakan skor 0 untuk sebelum kebijakan impor dan skor 1 setelah kebijakan impor. Pada contoh kasus ini, kita telah mengaplikasikan contoh penggunaan variabel skala nominal dalam penelitian.
Skala ordinal
Variabel yang diukur menggunakan skala ordinal, memiliki kompleksitas sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan skala nominal. Skala data ordinal dapat didefinisikan sebagai jenis skala yang mengkategorisasi atau mengklasifikasi objek berdasarkan tingkatannya, namun jarak antar tingkat tidak konsisten atau tidak diketahui.
Contoh skala data ordinal yaitu pendidikan, peringkat, dan variabel lain yang menggunakan skala likert. Pada contoh variabel pendidikan, kita dapat menentukan secara jelas pendidikan seseorang apakah lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan yang lain.
Kita dapat mengatakan dengan jelas bahwa seseorang yang lulus SMA, tingkat pendidikannya lebih tinggi dibandingkan dengan seseorang yang lulus SMP. Sebaliknya, kita juga dapat mengatakan bahwa seseorang yang lulus SD, tingkat pendidikannya lebih rendah dibandingkan dengan seseorang yang lulus SMP.
Contoh penggunaan variabel yang diukur menggunakan skala ordinal dalam penelitian yaitu ketika seseorang akan mengamati variabel kepuasan konsumen. Peneliti tersebut menggunakan skala likert skala 1 sampai 5 untuk mengukur variabel kepuasan konsumen.
Pengukuran variabel kepuasan konsumen menggunakan skala likert menggunakan prinsip skala ordinal di mana skalanya meliputi sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, dan sangat puas dan dapat diberikan skor 1 sampai dengan 5 secara berturut-turut. Selanjutnya berdasarkan skor yang sudah nilai numerik, kita bisa mengolahnya dalam analisis kuantitatif.
Kesimpulan
Berdasarkan topik yang telah kita bahas pada artikel ini mengenai perbedaan skala data nominal dan skala data ordinal, kita dapat menarik kesimpulan bahwa kedua skala tersebut diterapkan pada variabel-variabel non parametrik.
Variabel yang diukur menggunakan skala nominal lebih sederhana dibandingkan dengan skala ordinal. Setelah memahami perbedaan skala nominal dan skala ordinal tersebut, selanjutnya kita dapat memilih uji statistik yang tepat berdasarkan skala pengukurannya.
Baik, ini artikel yang dapat saya tulis pada kesempatan ini. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan baru bagi pembaca yang membutuhkan informasi ini. Untuk terus mendapatkan konten edukasi lainnya dapat mengunjungi channel YouTube “Kanda Data:. Sampai berjumpa lagi di artikel edukasi berikutnya.
Posting Komentar untuk "Perbedaan skala data nominal dan skala data ordinal"