Menghitung Net Present Value (NPV) untuk Mengevaluasi Kelayakan Proyek
Studi kelayakan proyek menjadi bagian yang penting untuk dilakukan sebelum kita memutuskan untuk memulai sebuah proyek atau usaha. Dalam menentukan kelayakan suatu proyek untuk kita jalankan, ada beberapa indikator yang perlu diperhatikan salah satunya indikator ekonomi.
Net Present Value (NPV) menjadi salah satu indikator untuk mengevaluasi potensi profit yang dapat diperoleh dari investasi yang dikeluarkan terhadap sebuah proyek. Perhitungan nilai NPV dapat dijadikan sebagai landasan bagi pengambil keputusan untuk menentukan kelayakan suatu proyek apakah akan kita lanjutkan atau perlu dikaji ulang.
Net Present Value mengukur selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dengan nilai sekarang dari arus kas keluar. Berdasarkan nilai NPV tersebut kita dapat memperoleh informasi apakah proyek yang akan kita lakukan dapat menghasilkan profit bersih atau justru merugi dilihat dari nilai uang pada saat ini.
Dalam menghitung nilai Net Present Value ada beberapa faktor diantaranya biaya investasi, arus kas masuk, arus kas keluar, dan tingkat diskonto yang perlu diperhitungkan pada studi kelayakan proyek tersebut. Mengingat menariknya topik ini, pada kesempatan ini saya tertarik untuk menuliskan mengenai perhitungan Net Present Value untuk mengevaluasi kelayakan proyek.
Teori Dasar
Konsep dasar dari perhitungan Net Present Value adalah kita perlu memahami mengenai konsep nilai waktu dari uang. Seperti sudah kita ketahui bersama bahwa nilai uang dapat berubah seiring berjalannya waktu.
Satu juta rupiah yang kita investasikan pada hari ini tentu akan memiliki nilai yang berbeda dari satu juta rupiah pada 10 tahun mendatang. Oleh karena itu dalam perhitungan Net Present Value kita perlu menyesuaikan nilai masa depan arus kas menjadi nilai saat ini.
Hal tersebut dapat kita hitung melalui tingkat diskonto yang digunakan dalam sebuah proyek. Tingkat diskonto menunjukkan biaya modal dan tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi yang dikeluarkan dari sebuah proyek.
Setelah kita menghitung nilai arus kas bersih dan tingkat diskonto, maka kita selanjutnya dapat menghitung nilai Net Present Value. Kita dapat menghitung nilai present value dari masing-masing periode waktu. Selanjutnya untuk Net Present Value total dapat diperoleh dengan menjumlahkan seluruh present value dari arus kas bersih selama periode proyek.
Rumus Perhitungan Net Present Value
Net Present Value dihitung dengan menjumlahkan nilai sekarang dari semua arus kas bersih. Arus kas bersih diperoleh dengan cara mengurangkan nilai benefit dengan cost yang dikeluarkan pada suatu proyek. Rumus Net Present Value dapat dilihat sebagai berikut:
Dimana:
Bt-Ct = arus kas bersih pada periode waktu ke-t
i = tingkat diskonto (tingkat pengembalian yang diharapkan atau biaya modal)
t = periode waktu
n = jumlah periode waktu yang direncanakan untuk proyek tersebut
Contoh Perhitungan Net Present Value
Agar semakin memudahkan dalam memahami cara perhitungan nilai Net Present Value, saya akan memberikan contoh kasus perhitungan Net Present Value. Ada seorang pengusaha yang hendak membuat sebuah Toko serba ada dengan jumlah investasi sebesar 10 miliar. Pengusaha tersebut telah memperhitungkan tingkat diskonto sebesar 12%.
Pengusaha tersebut selanjutnya akan melakukan studi kelayakan dan memperkirakan arus kas bersih dari proyek tersebut selama 10 tahun yaitu:
Tahun 1: 1 milyar
Tahun 2: 1,25 milyar
Tahun 3: 1,5 milyar
Tahun 4: 2 milyar
Tahun 5: 2,5 milyar
Tahun 6: 3,5 milyar
Tahun 7: 4,25 milyar
Tahun 8: 5,25 milyar
Tahun 9: 6,5 milyar
Tahun 10: 8 milyar
Langkah untuk menghitungnya dimulai dengan menentukan nilai diskon faktor pada tingkat diskontol 12%. Untuk menentukan discount factor 12% dapat menggunakan rumus 1/(1+i)^t. Rumus ini diperoleh dari penurunan rumus perhitungan nilai NPV yang telah saya tulis di paragraf atas.
Setelah diperoleh nilai discount factor, langkah selanjutnya adalah kita menghitung nilai present value dari masing-masing periode proyek dengan cara mengalikan nilai arus kas bersih dengan discount factornya.
Nilai NPV total dari proyek pada contoh kasus tersebut diperoleh dari penjumlahan dari nilai present value. Secara rinci hasil perhitungan NPV dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Interpretasi Hasil
Berdasarkan hasil perhitungan pada contoh studi kasus diperoleh nilai NPV sebesar 6,38 milyar. Nilai ini menunjukkan bahwa NPV pada proyek tersebut bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sekarang dari arus kas masuk proyek tersebut lebih besar daripada nilai sekarang dari arus kas keluar, dengan mempertimbangkan tingkat diskonto 12%.
NPV positif mengindikasikan bahwa proyek tersebut dapat dianggap layak untuk dilaksanakan. Ini menandakan bahwa proyek dapat menghasilkan keuntungan yang cukup untuk mengimbangi biaya modal yang dikeluarkan untuk melaksanakan proyek tersebut.
Ini ada artikel yang dapat saya tulis pada kesempatan ini. Semoga bermanfaat untuk anda. Tunggu update artikel pada kesempatan berikutnya. Kunjungi channel youtube Kanda Data untuk mengakses konten edukasi lainnya.
Posting Komentar untuk "Menghitung Net Present Value (NPV) untuk Mengevaluasi Kelayakan Proyek"