Memahami Perbedaan Data Cross-Section, Data Time Series, dan Data Panel
Berdasarkan cara pengumpulannya, data dapat dibagi menjadi data cross section, data time series, dan data panel. Pemahaman mengenai perbedaan ketiga jenis data tersebut menjadi sangat penting untuk dikuasai oleh peneliti. Pemahaman yang baik mengenai cara pengumpulan ketiga jenis data tersebut akan mendorong pada pilihan analisis yang tepat.
Dalam menguji hipotesis penelitian, kita akan melakukan serangkaian tahapan pengumpulan data dan analisis. Selanjutnya berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisis tersebut, maka dapat diketahui hasil pengujian hipotesis statistik dari penelitian kita.
Data cross section, data time series dan data panel terdapat beberapa perbedaan dalam cara analisis datanya. Oleh karena itu, agar dapat dipilih analisis data yang tepat dan benar maka kita perlu memiliki pemahaman perbedaan cara pengumpulan untuk data cross section, data time series dan data panel.
Pada kesempatan ini saya akan mengulas mengenai perbedaan ketiga data tersebut dengan lebih detail dan disertai contohnya.
Data Cross-Section
Pembahasan yang pertama adalah mengenai data cross section. Data ini sering disebut juga dengan data kerat lintang.
Data cross section merupakan data yang dikumpulkan dari beberapa unit observasi/individu/subjek dalam satu periode waktu.
Unit observasi ini dapat berupa data petani, peternak, konsumen, perusahaan, UMKM, dan data lainnya. Adapun satu periode waktu yaitu data dikumpulkan dalam satu periode waktu, misalnya data dikumpulkan dalam 1 tahun terakhir atau data kondisi eksisting saat ini.
Contoh lebih detil mengenai data cross section yaitu seorang peneliti yang melakukan penelitian pengaruh input pupuk dan benih terhadap produksi padi.
Peneliti tersebut selanjutnya mengumpulkan sebanyak 100 orang petani sebagai unit observasi. data jumlah pupuk, jumlah benih dan jumlah produksi padi dikumpulkan berdasarkan data pada periode panen terakhir. Peneliti ini mengumpulkan data yang disebut dengan data cross section.
Data cross section ini umumnya diperoleh dari kegiatan penelitian survei di lapangan. Pada data cross section, peneliti dapat menggali banyak variabel yang akan digunakan sesuai dengan tujuan penelitian.
Dalam hal ini, peneliti lah yang melakukan batasan variabel yang akan diukur dalam penelitian. Dengan demikian, pada data cross-section dapat diperoleh data yang lengkap dan detail sesuai dengan tujuan penelitian.
Namun demikian dalam pelaksanaan pengumpulan data, peneliti dan atau enumerator perlu memiliki persepsi yang sama pada instrumen kuesioner dan memiliki keterampilan dalam melakukan teknik wawancara responden yang baik.
Data Time Series
Data time series dikumpulkan dari satu objek yang diukur dalam beberapa periode waktu. Objek di sini maksudnya adalah variabel yang diukur, misalnya data konsumsi, data produksi dan data lain.
Adapun beberapa periode waktu disini dimaksudkan sebagai periode waktu yang ditentukan oleh peneliti, misalnya peneliti dapat mengumpulkan data konsumsi pada tahun 2010-2020. Data time series ini sering juga disebut dengan data deret waktu.
Untuk memahami cara pengumpulan data time series saya coba berikan contohnya. Misalnya seorang peneliti akan mengamati hubungan antara produksi domestik dengan volume ekspor.
Peneliti tersebut mengumpulkan data jumlah produksi domestik dan volume ekspor Indonesia untuk suatu komoditas dari tahun 2005 s.d 2022. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh peneliti menunjukkan bahwa peneliti tersebut mengumpulkan data time series.
Data time series ini sering juga diidentikkan dengan data sekunder. Umumnya data time series yang digunakan merupakan data dalam lingkup nasional ataupun data pada level mikro yang dikumpulkan dalam beberapa periode waktu.
Ketika peneliti memilih untuk menggunakan data time series, maka peneliti perlu realistis dalam penentuan tujuan penelitian menyesuaikan dengan ketersediaan data.
Data Panel
Data panel merupakan gabungan antara data cross section dan data time series. Dengan demikian, pada data panel memiliki karakteristik data cross section dan juga memiliki karakteristik data time series.
Contoh data panel yaitu ketika seorang peneliti akan mengamati profit 15 perusahaan pada tahun 2010, tahun 2015, dan tahun 2020.
Berdasarkan contoh tersebut peneliti mengumpulkan data sebanyak 15 perusahaan yang merupakan ciri karakteristik dari data cross section. Selanjutnya peneliti tersebut mengumpulkan datanya dalam tiga periode waktu yaitu 2010, 2015 dan 2020 yang menunjukkan karakteristik dari data time series.
Penutup
Pemilihan analisis untuk data cross section, data time series, dan data panel perlu disesuaikan dengan prasyarat asumsi dari masing-masing jenis data tersebut. Dapat kita simpulkan bahwa data cross section ini merupakan data yang terdiri dari beberapa unit observasi yang yang diukur dalam satu periode waktu.
Adapun untuk data time series menggunakan objek yang diukur dalam beberapa periode waktu, sedangkan data panel merupakan gabungan dari data cross section dan data time series.
Baik, ini artikel yang dapat saya tulis pada kesempatan ini. Semoga bermanfaat dan memberikan nilai tambah pengetahuan bagi yang membutuhkan. Tunggu update artikel pada pekan berikutnya, terima kasih.
Posting Komentar untuk "Memahami Perbedaan Data Cross-Section, Data Time Series, dan Data Panel"