Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Membedakan Uji T Sampel Berpasangan dan Uji T Sampel Saling Bebas (Independent)

Uji t merupakan salah satu uji asosiatif yang juga paling sering digunakan oleh peneliti untuk menguji perbedaan nilai mean antar variabel. Uji t ini hanya dapat dilakukan pada dua kelompok sampel.

Adapun jika variabel yang diuji beda lebih dari dua kelompok sampel, maka tidak dapat menggunakan uji t. Selain itu, terdapat asumsi yang harus dipenuhi untuk dapat menggunakan uji t.

Salah satu asumsi tersebut yaitu bahwa data yang diuji harus terdistribusi normal. Oleh karena itu, peneliti perlu melakukan pengujian normalitas pada variabel yang diuji beda tersebut.

Sesuai dengan judul yang diangkat pada artikel ini yaitu cara membedakan antara penggunaan uji t sampel berpasangan dan uji t sampel saling bebas, serta merespon dari beberapa pertanyaan yang masih sering diajukan baik di channel YouTube Kanda Data maupun DM Instagram, pada kesempatan ini saya akan mencoba mengulas perbedaannya secara lebih jelas dan lengkap.

Asumsi Uji t

Seperti yang sudah saya sampaikan pada paragraf sebelumnya, uji t ditujukan untuk mengamati perbedaan nilai rata-rata (mean) antar variabel. Umumnya variabel yang diukur menggunakan skala pengukuran interval dan skala rasio sering menggunakan uji t.

Adapun pada variabel yang diukur menggunakan skala nominal dan ordinal (non parametrik), umumnya akan terhambat oleh asumsi normalitas. Pada intinya asumsi pada uji t, data harus terdistribusi normal dan yang diuji perbedaannya terdiri dari dua kelompok sampel.

Jika kedua asumsi tersebut sudah terpenuhi, langkah selanjutnya adalah kita perlu mengetahui apakah kita akan menggunakan uji t sampel berpasangan atau uji t sampel saling bebas (independent).

Jika asumsi normalitas tidak terpenuhi, peneliti tidak perlu memaksakan untuk menggunakan uji t. Terdapat pilihan analisis uji beda untuk data yang tidak terdistribusi normal maupun untuk variabel non parametrik, diantaranya uji Mann Whitney dan uji Wilcoxon.

Uji t untuk Sampel Berpasangan

Sesuai dengan namanya, uji t sampel berpasangan mensyaratkan sampel yang diuji itu harus sama dan berpasangan. Uji t sampel berpasangan sering disebut dengan paired sample t-test.

Pada uji t sampel berpasangan, sampel yang digunakan baik jumlah maupun karakteristiknya adalah sama. Untuk memudahkan dalam memahami penggunaan uji t sampel berpasangan, kita dapat menganalogikan di studi kasus seorang peneliti berikut ini.

Seorang peneliti akan mengamati perbedaan produksi padi pada petani di wilayah XYZ. Selanjutnya peneliti tersebut dengan menggunakan teknik proportional random sampling mengambil 100 orang petani sebagai sampel.

Selanjutnya peneliti tersebut melakukan eksperimen dengan mencoba mengintroduksikan penanaman varietas padi yang baru. Untuk mengetahui efektivitas varietas padi yang baru terhadap produksi padi, peneliti tersebut melakukan pencatatan produksi padi sebelum dan setelah eksperimen.

Sebelum melakukan eksperimen varietas padi baru, peneliti telah mengumpulkan data produksi padi dari 100 orang petani dari data produksi berdasarkan hasil panen terakhir. Data produksi padi ini disebut dengan pre-test.

Selanjutnya peneliti mengganti varietas padi dengan varietas padi yang baru yang dianggap memiliki keunggulan dari sisi produksi. Dalam eksperimen tersebut, petani dipersilakan untuk melakukan penanaman dan pemeliharaan padi seperti biasa. 

Hasil panen dengan menggunakan varietas padi yang baru, selanjutnya peneliti kembali mengumpulkan data produksi padi. Data produksi padi setelah eksperimen varietas baru ini disebut dengan post-test.

Selanjutnya peneliti melakukan uji beda dari nilai pre-test dan post-test. Uji beda pada kasus ini disebut dengan uji t berpasangan. Artinya sampel petani sama, baik sebelum dan setelah eksperimen.

Uji t untuk Sampel Saling Bebas (Independent)

Adapun untuk uji t sampel saling bebas tidak mewajibkan sampel yang diuji harus berpasangan atau sama. Bahkan jumlah sampel yang diuji antar dua kelompok sampel pun bisa saja berbeda.

Untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam, kita akan menyelaraskan dengan contoh studi kasus di atas. Pada contoh studi kasus di atas, bagaimana caranya jika kita akan menggunakan uji t untuk sampel saling bebas.

Dalam penggunaan uji t sampel saling bebas maka peneliti perlu mencari lokasi pembanding. Misal peneliti ingin mengamati perbedaan produksi padi di wilayah XYZ dan produksi padi di wilayah ABC.

Produksi padi di wilayah XYZ diambil dari 100 petani sebagai sampel. Adapun pada wilayah ABC diambil sebanyak 95 petani sebagai sampel.

Peneliti selanjutnya mengumpulkan data produksi padi untuk 100 sampel di wilayah XYZ, dan produksi padi untuk 95 sampel di wilayah ABC. Uji beda produksi padi ini kita dapat menggunakan uji t untuk sampel saling bebas (independent).

Berdasarkan kedua contoh tersebut, mudah-mudahan tergambar bagaimana cara membedakan antara penggunaan uji t sampel berpasangan dan uji t sampel saling bebas.

Namun demikian, hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti baik penggunaan uji t sampel berpasangan maupun uji t sampel saling bebas (independent) harus memenuhi dua asumsi utama. Kedua asumsi tersebut yaitu data terdistribusi normal dan pengujian dilakukan pada dua kelompok sampel.

Kesimpulan

Berdasarkan yang telah kita ulas pada paragraf-paragraf sebelumnya, kini saatnya kita mengambil kesimpulan. Uji t dilakukan dengan tujuan untuk menguji perbedaan nilai mean dari dua kelompok sampel. Uji t dapat dilakukan untuk sampel berpasangan (paired t-test) maupun sampel saling bebas (independent t-test). Variabel yang diuji beda ini harus memenuhi asumsi terdistribusi normal.

Baik, ini artikel yang dapat saya tulis pada kesempatan ini. Semoga artikel ini menjadi pelengkap pada konten-konten edukasi yang telah sampaikan di channel YouTube Kanda Data, serta Instagram dan TikTok Kanda Data. Semoga bermanfaat, dan nantikan konten edukasi lainnya. Terima kasih.

priyono.id
priyono.id Peneliti dan Founder KANDA DATA. Portofolio: (1) Youtube: Kanda Data; (2) Tiktok: Kanda Data; (3) Instagram: Kanda Data; (4) Website: http://www.kandadata.com/

Posting Komentar untuk "Cara Membedakan Uji T Sampel Berpasangan dan Uji T Sampel Saling Bebas (Independent)"

Jasa Bimbingan Online