Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Interpretasi Koefisien Estimasi Regresi dan Korelasi yang Bernilai Negatif

Artikel ini saya tulis merespon dari beberapa pertanyaan yang sering muncul di channel YouTube maupun DM Instagram. Bagaimana jika koefisien estimasi regresi saya bernilai negatif, apa itu tidak apa-apa?

Aku juga ada pertanyaan kak, kalau koefisien korelasi saya bernilai negatif, bagaimana sih cara menginterpretasikannya? Ya itu beberapa pertanyaan yang masih sering ditemukan.

Menanggapi hal tersebut, mari kita coba telisik bersama mengenai konsep utama analisis regresi dan korelasi. Seperti sudah kita ketahui bersama, analisis regresi dan korelasi paling sering digunakan oleh peneliti untuk mengetahui hubungan asosiasi antar variabel.

Pada prinsipnya, analisis regresi merupakan tools statistik yang dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh suatu variabel/beberapa variabel terhadap variabel yang lainnya.

Adapun analisis korelasi merupakan alat analisis statistik yang ditujukan untuk mengetahui hubungan antar variabel. Perbedaannya, pada analisis korelasi asosiasinya bersifat dua arah, sedangkan pada analisis regresi asosiasinya bersifat satu arah.

Kembali ke judul yang kita angkat pada artikel kali ini, bagaimana jika koefisien estimasi regresi atau koefisien korelasi hasilnya negatif? Beberapa juga ada menanyakan, Pak kenapa hasil estimasi koefisien regresi tidak bernilai positif, melainkan bernilai negatif? Apa ada yang salah ya dengan penelitian saya Pak?

Saya di sini akan mencoba untuk menelusuri dan mengulas seluk beluk pada studi kasus dimana koefisien estimasi yang bernilai negatif dan bagaimana cara interpretasinya.

Namun sebelum saya lanjutkan, saya akan menginformasikan sebuah buku yang telah saya tulis sendiri. Buku ini berjudul analisis regresi dan korelasi untuk penelitian survei yang teman-teman bisa dapatkan langsung secara online.

Buku tersebut diterbitkan oleh Guepedia. Silakan teman-teman bisa mengunjungi tokopedia, shopee, dan website Guepedia untuk memesan bukunya. Dalam buku tersebut juga dilengkapi dengan tutorial dan interpretasi menggunakan aplikasi populer, serta juga dilengkapi dengan teori dasar serta cara perhitungan secara manual. 

Koefisien estimasi negatif menunjukkan arah hubungan atau pengaruh

Berdasarkan subjudul yang saya angkat, diketahui bahwa koefisien estimasi yang bernilai negatif ini menunjukkan arah hubungan atau arah pengaruh. 

Jadi jelas, tidak mengapa jika ternyata hasil estimasi bernilai negatif. Karena ketika kita melakukan pengujian korelasi maupun regresi, koefisien estimasi tidak harus selalu bernilai positif. 

Dalam kehidupan nyata, hubungan variabel juga tidak selalu memiliki arah yang positif. Dapat juga kita jumpai hubungan variabel yang secara teori memiliki arah negatif. 

Contohnya adalah pengaruh harga terhadap volume penjualan. Salah satu contoh studi kasus penelitian diperoleh hasil estimasi yang menunjukkan bahwa koefisien dari variabel harga bernilai negatif. 

Koefisien yang bernilai negatif menunjukkan jika satu variabel dinaikkan, maka akan berdampak pada penurunan variabel yang lain. 

Sebagai contoh, hasil estimasi pengaruh variabel harga terhadap volume penjualan memiliki arah negatif. Hal ini dapat diinterpretasikan, jika harga naik maka akan berpengaruh pada penurunan volume penjualan. 

Sebaliknya, saat harga turun akan berpengaruh pada peningkatan volume penjualan. Hal ini sesuai teori, bahwa jika harga naik maka konsumen akan cenderung membeli lebih sedikit barang. Hal ini tentunya berdampak pada penurunan volume penjualan. 

Periksa apakah arah koefisien regresi atau korelasi sudah sesuai teori

Sejalan yang telah saya sampaikan pada sub judul di atas, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan yaitu melakukan pemeriksaan teori dan hasil penelitian terdahulu. 

Jika hasil koefisien estimasi bernilai negatif, silakan dicek terlebih dahulu apakah sesuai dengan teori atau tidak. 

Ketika seorang peneliti melakukan sebuah penelitian, tentunya akan ada hipotesis yang disusun. Dalam hipotesis tersebut dapat diketahui apakah arahnya positif atau negatif. 

Jika memang sesuai teori arahnya negatif dan hasil estimasi menunjukkan koefisien negatif, maka hal ini justru bagus. 

Namun jika hasil estimasi negatif, namun ternyata secara teori harusnya memiliki arah positif. Jika menjumpai hal ini, teman-teman perlu mengecek signifikan atau tidak pengaruhnya. Signifikan atau tidak hubungan antar variabel yang kita uji. 

Cek nilai p-value alpha dari hasil analisis

Untuk melihat signifikan atau tidaknya, kita dapat menggunakan kriteria penerimaan hipotesis. Sebelumnya peneliti perlu menyusun hipotesis statistik ke dalam hipotesis nol dan hipotesis alternatif. 

Untuk mengambil kesimpulan berdasarkan hasil analisis, peneliti perlu menguji hipotesis nol. Dalam analisis regresi maupun korelasi, hipotesis penelitian umumnya diletakkan pada hipotesis alternatifnya. 

Oleh karena itu jika berdasarkan hasil pengujian, hipotesis nol ditolak maka kita akan menerima hipotesis alternatifnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruhnya signifikan atau hipotesis penelitian kita terbukti. 

Sebetulnya, baik arah koefisien regresi/korelasi positif atau negatif, kita perlu mengecek nilai signifikansinya. Kriteria untuk yang dapat digunakan untuk uji hipotesis statistik dapat melihat nilai probabilitas alpha, atau dengan membandingkan nilai perhitungan dengan nilai tabel. 

Penggunaan kriteria tersebut akan menghasilkan kesimpulan yang sama. Jika kita melakukan analisis menggunakan aplikasi statistik tentunya lebih mudah jika kita melihat nilai probabilitas alpha. Karena nilai tersebut akan langsung muncul pada output analisis.

Berdasarkan contoh studi kasus diatas, jika berdasarkan hasil uji diketahui koefisien estimasi bernilai negatif dan nilai p-value lebih kecil dari 0,05 maka kita akan menolak hipotesis nol. Ditolaknya hipotesis nol, maka kita akan menerima hipotesis alternatifnya.

Hal penting yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah jika pengaruhnya signifikan dan arah koefisien sesuai teori, ini justru yang kita harapkan. 

Namun jika pengaruhnya signifikan tapi arah koefisiennya berlawanan dengan teori, ini yang perlu menjadi perhatian. Penjelasan terkait hal ini telah saya tulis pada artikel terpisah yang berjudul: “Jika hasil uji tidak ada yang signifikan, apa yang harus dilakukan?

Kesimpulan

Baik, kini saatnya kita melakukan pengambilan kesimpulan dari apa yang telah kita bahas pada artikel ini. Pada prinsipnya jika koefisien estimasi regresi maupun koefisien korelasi bernilai negatif, ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Yang perlu dikhawatirkan adalah jika hasil uji menunjukkan memiliki pengaruh atau korelasi yang signifikan, namun arah pengaruh atau arah hubungan berlawanan dengan teori.

Baik, ini yang dapat saya tulis pada kesempatan ini. Silahkan mulai berdiskusi melalui kolom komentar di bawah. Semoga artikel ini bermanfaat untuk semua, terima kasih.

priyono.id
priyono.id Peneliti dan Founder KANDA DATA. Portofolio: (1) Youtube: Kanda Data; (2) Tiktok: Kanda Data; (3) Instagram: Kanda Data; (4) Website: http://www.kandadata.com/

Posting Komentar untuk "Interpretasi Koefisien Estimasi Regresi dan Korelasi yang Bernilai Negatif"

Jasa Bimbingan Online