Panduan Cara Memilih Teknik Sampling yang Tepat dalam Penelitian Survei
Peneliti dapat menggunakan sampel yang mewakili populasi untuk melakukan suatu penelitian. Penggunaan sampel akan menghemat biaya, waktu, dan tenaga dibandingkan harus mengambil semua anggota populasi.Meskipun demikian, teknik pengambilan sampel yang benar akan adalah teknik sampling yang representative. Representative di sini maksudnya yaitu bahwa sampel yang diambil benar-benar mewakili karakteristik dari populasi yang diamati.
Dalam penelitian survei, peneliti umumnya akan mengambil sejumlah sampel dari anggota populasi yang diamati. Teknik pengambilan sampel tidak bisa dilakukan sesuka hati peneliti, namun harus mengikuti kaidah ilmiah.
Teknik pengambilan sampel dapat dibagi menjadi dua yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Perbedaan di antara keduanya yaitu terletak pada apakah tiap anggota populasi diberikan kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.
Tentunya karakteristik anggota populasi akan menentukan teknik pengambilan sampel yang tepat. Jika karakteristik populasi homogen dan tersedia data nama-nama anggota populasi, tentu ini bisa menggunakan probability sampling.
Selanjutnya, apa sih perbedaan probability sampling dan non-probability sampling? Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Adapun non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sampai disini sudah jelas perbedaan probability sampling dan non-probability sampling.
Persiapan sebelum memilih teknik pengambilan sampel
Sebelum peneliti menentukan teknik pengambilan sampel apa yang akan dipilih peneliti perlu melakukan beberapa langkah persiapan. Langkah persiapan yang perlu dilakukan oleh peneliti yang pertama adalah menentukan populasi.Penentuan populasi akan berhubungan erat dengan topik penelitian. Oleh karena itu, ketika menentukan topik penelitian sebaiknya peneliti telah mempunyai gambaran populasi apa yang akan diamati.
Contohnya ketika peneliti ingin mengamati faktor produksi petani kopi, maka sudah tentu populasinya perlu dikerucutkan pada populasi petani kopi. Pertanyaan selanjutnya adalah dimana lokasi populasi tersebut berada?
Peneliti perlu memberikan batasan lokasi populasi, karena hal ini erat kaitannya dengan biaya, tenaga, dan waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan data nantinya. Jika peneliti telah menentukan populasi, selanjutnya peneliti perlu mencari data yang akurat dari unit populasi tersebut.
Dengan kata lain, peneliti perlu memiliki data pasti "berapa jumlah populasi yang akan diamati?" kemudian "bagaimana karakteristik populasinya?" dan "bagaimana sebaran data dari anggota populasinya?"
Langkah persiapan selanjutnya yaitu peneliti perlu memilih sampel yang representative. Sampel yang representative diperoleh tidak dengan sembarangan namun ada teknik teknik atau kaidah ilmiah yang harus dipenuhi.
Melalui teknik probability sampling, peneliti dapat mengambil sampel dari anggota populasi secara acak contoh teknik sampling menggunakan probability sampling yaitu:
Pada simple random sampling, setidaknya minimal peneliti harus memenuhi dua asumsi utama yaitu tersedianya kerangka sampel dan anggota populasi homogen.
Untuk memilih sampel dengan teknik simple random sampling, dapat dilakukan dengan menggunakan metode undian, menggunakan tabel bilangan random, menggunakan Excel, dan menggunakan software khusus untuk pengambilan sampel secara acak.
Jika karakteristik populasi memiliki ciri-ciri seperti ini maka teknik simple random sampling sudah tidak dapat digunakan peneliti dapat memilih menggunakan proportionate stratified random sampling.
Contohnya adalah ketika seorang peneliti akan mengamati usahatani sapi perah di mana pada populasi rumah tangga yang memelihara sapi perah terdiri dari tiga strata. Penentuan strata berdasarkan kepemilikan induk sapi tiap rumahtangga. Selanjutnya peneliti dapat memilih secara random pada masing-masing strata. teknik ini merupakan teknik proportionate stratified random sampling.
Tidak ada kriteria yang diperlukan untuk menggunakan sampel ini. Semua komponen populasi yang dekat dengan peneliti memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai sampel.
Purposive sampling merupakan teknik pengambilan yang sampel yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti terhadap elemen populasi target.
Hal ini berbeda dengan stratified random sampling, dimana pada stratified random sampling dilakukan secara acak. Adapun kalau pada purposive sampling, ukuran serta sampel pada tiap sub populasi ditentukan oleh peneliti sendiri sampai jumlah tertentu tanpa dilakukan pengambilan sampel secara acak.
Selanjutnya untuk probability sampling, dimungkinkan juga ada ada teknik lain yang pada intinya dilakukan pengambilan sampel secara acak pada anggota populasi. Artinya setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
Dengan kata lain, peneliti perlu memiliki data pasti "berapa jumlah populasi yang akan diamati?" kemudian "bagaimana karakteristik populasinya?" dan "bagaimana sebaran data dari anggota populasinya?"
Langkah persiapan selanjutnya yaitu peneliti perlu memilih sampel yang representative. Sampel yang representative diperoleh tidak dengan sembarangan namun ada teknik teknik atau kaidah ilmiah yang harus dipenuhi.
Teknik Probability Sampling
Berdasarkan yang telah saya tulis pada paragraf sebelumnya, bahwa teknik pengambilan sampel dibagi menjadi probability sampling dan nonprobability sampling. Pada probability sampling, setiap unsur atau anggota populasi diberikan peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel.Melalui teknik probability sampling, peneliti dapat mengambil sampel dari anggota populasi secara acak contoh teknik sampling menggunakan probability sampling yaitu:
1. Simple random sampling
Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang sudah sangat sering digunakan oleh peneliti. Ketika peneliti memilih untuk menggunakan simple random sampling, ada asumsi yang harus dipenuhi.Pada simple random sampling, setidaknya minimal peneliti harus memenuhi dua asumsi utama yaitu tersedianya kerangka sampel dan anggota populasi homogen.
Untuk memilih sampel dengan teknik simple random sampling, dapat dilakukan dengan menggunakan metode undian, menggunakan tabel bilangan random, menggunakan Excel, dan menggunakan software khusus untuk pengambilan sampel secara acak.
2. Proportionate stratified random sampling
Karakteristik populasi pada kenyataannya tidak selalu homogen. Dilapangan, bisa terjadi populasi terbentuk dalam beberapa strata. Namun demikian pada tiap strata tersebut, tiap anggota populasi memiliki karakteristik yang homogen.Jika karakteristik populasi memiliki ciri-ciri seperti ini maka teknik simple random sampling sudah tidak dapat digunakan peneliti dapat memilih menggunakan proportionate stratified random sampling.
Contohnya adalah ketika seorang peneliti akan mengamati usahatani sapi perah di mana pada populasi rumah tangga yang memelihara sapi perah terdiri dari tiga strata. Penentuan strata berdasarkan kepemilikan induk sapi tiap rumahtangga. Selanjutnya peneliti dapat memilih secara random pada masing-masing strata. teknik ini merupakan teknik proportionate stratified random sampling.
3. Cluster sampling
Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling dilakukan jika populasi terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster. Pada cluster sampling, peneliti dapat membagi populasi menjadi beberapa kelompok yang terpisah yang disebut dengan cluster.Teknik Non-Probability Sampling
Teknik pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling merupakan kebalikan dari probability sampling. Pada non-probability sampling, setiap anggota populasi tidak memperoleh kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Dengan demikian pada teknik sampling ini peneliti tidak dapat mengambil sampel secara acak. Jenis teknik sampling ini diantaranya:1. Convenience Sampling
Salah satu contoh teknik pengambilan sampel dengan non probability sampling yaitu convenience sampling. convenience sampling merupakan metode pengambilan sampel berdasarkan dari kumpulan responden yang tersedia dan dapat diambil oleh peneliti.Tidak ada kriteria yang diperlukan untuk menggunakan sampel ini. Semua komponen populasi yang dekat dengan peneliti memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai sampel.
2. Judgment Sampling (Purposive Sampling)
Teknik non probability sampling lainnya yaitu judgment sampling. Teknik sampling ini dikenal dengan purposive sampling dan bahkan hingga kini sering ditulis dengan purposive sampling.Purposive sampling merupakan teknik pengambilan yang sampel yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti terhadap elemen populasi target.
Hal ini berbeda dengan stratified random sampling, dimana pada stratified random sampling dilakukan secara acak. Adapun kalau pada purposive sampling, ukuran serta sampel pada tiap sub populasi ditentukan oleh peneliti sendiri sampai jumlah tertentu tanpa dilakukan pengambilan sampel secara acak.
3. Teknik sampling lainnya
Selain teknik pengambilan sampel yang telah disebutkan di atas, pada non-probability sampling juga terdapat beberapa teknik lainnya, misalnya accidental sampling, quota sampling, sampling jenuh, Snowball sampling, dan metode lainnya yang memang tidak memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.Selanjutnya untuk probability sampling, dimungkinkan juga ada ada teknik lain yang pada intinya dilakukan pengambilan sampel secara acak pada anggota populasi. Artinya setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
Berdasarkan topik bahasan Pada kesempatan ini bahwa peneliti harus dapat memilih teknik sampel yang tepat dan benar sesuai dengan kaidah ilmiah. Pengambilan sampel yang benar dan merepresentasikan populasi akan menghindarkan bias dalam pengambilan kesimpulan penelitian.
Demikian artikel yang dapat saya tulis pada kesempatan ini. Semoga bermanfaat dan menambah nilai tambah pengetahuan bagi kita semua. Jika ada hal yang ingin didiskusikan silakan tinggalkan di kolom komentar dibawah. Terimakasih.
Demikian artikel yang dapat saya tulis pada kesempatan ini. Semoga bermanfaat dan menambah nilai tambah pengetahuan bagi kita semua. Jika ada hal yang ingin didiskusikan silakan tinggalkan di kolom komentar dibawah. Terimakasih.
Posting Komentar untuk "Panduan Cara Memilih Teknik Sampling yang Tepat dalam Penelitian Survei"