Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memahami Teknik Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)


Bagi seorang peneliti, memahami metodologi penelitian dengan baik merupakan suatu kebutuhan. Metode penelitian yang digunakan harus memenuhi kaidah ilmiah, sehingga pengambilan kesimpulan dapat dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan metodenya penelitian dapat dibagi menjadi penelitian eksperimen dan penelitian survei. Pada penelitian eksperimen peneliti melakukan percobaan untuk menguji suatu peubah. Sementara itu, pada pada penelitian survei peneliti melakukan observasi dan pengamatan di lapang.

Pada penelitian survei umumnya dilakukan pada bidang penelitian ekonomi dan sosial. Penelitian survei merupakan penelitian yang menggunakan data primer.

Berdasarkan sumbernya, data dapat dibagi menjadi data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari lapang baik hasil observasi, wawancara, maupun teknik pengumpulan data lainnya.

Sementara itu, data sekunder merupakan data yang diperoleh dari penyedia data yang sudah ada. Data sekunder dapat diperoleh melalui berbagai penyedia data dari lembaga misalnya BPS, lembaga pemerintah, hasil penelitian sebelumnya, laporan penelitian, dan lain-lain.

Perbedaan populasi dan sampel

Pada penelitian survei, peneliti dapat mengamati suatu populasi kemudian disimpulkan perilaku dari populasi tersebut. Namun demikian untuk mengambil data dari seluruh anggota populasi, membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga yang besar.

Hal ini dapat dibayangkan jika jumlah populasi mencapai 10.000 orang membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga yang sangat besar. Oleh karena itu, peneliti dapat memilih untuk menggunakan alternatif lain, namun dengan biaya dan tenaga yang lebih terjangkau.

Peneliti dapat memilih alternatif untuk menggunakan sampel yang merepresentasikan dari populasi yang diamati tersebut. Sampel diambil dari bagian populasi menggunakan teknik sampling yang sesuai dengan karakteristik dari populasi yang diamati.

Teknik pengambilan sampel ada dua jenis yaitu probability sampling dan non-probability sampling. Perbedaan di antara keduanya yaitu probability sampling memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel.

Sementara itu untuk non-probability sampling adalah kebalikannya. Pada non-probability sampling, tiap anggota populasi tidak memperoleh kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

Probability sampling

Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya bahwa pada teknik sampling menggunakan probability sampling, memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Pada probability sampling ada beberapa teknik yang dapat dilakukan diantaranya: simple random sampling, stratified random sampling, cluster sampling, dan lain-lain.

Misalnya simple random sampling dan stratified random sampling ini memiliki perbedaan. Meskipun pada prinsipnya keduanya diambil secara acak dari populasi namun yang membedakan adalah kalau pada simple random sampling semua anggota populasi adalah homogen.

Sementara itu pada stratified random sampling tidak semua anggota populasi homogen, namun terbagi dalam beberapa strata. Meskipun demikian, pada tiap strata anggota populasinya adalah homogen, sehingga bisa dipilih sampel secara acak.

Teknik pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling)

Sesuai dengan namanya, teknik pengambilan sampel ini memberikan kesempatan yang sama pada tiap anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel. Tentunya ketika peneliti memilih untuk menggunakan simple random sampling, ada persyaratan atau asumsi yang harus dipenuhi.

Seperti yang sudah saya tulis pada paragraf sebelumnya, syarat utama untuk menggunakan simple random sampling adalah data anggota populasi homogen. Jika saat identifikasi awal diketahui bahwa data anggota populasi tidak homogen, maka peneliti mempertimbangkan untuk memilih selain teknik simple random sampling.

Apakah ada persyaratan lain selain data anggota populasi homogen? Ketika peneliti memilih memilih menggunakan teknik simple random sampling, selain data anggota populasi homogen harus sudah tersedia sampling frame.

Samping sampling frame atau yang sering kita sebut dengan kerangka sampel dimaksudkan bahwa peneliti sudah memiliki semua data awal anggota populasi yang akan diamati.

Maksud data awal disini adalah setidaknya peneliti sudah mengetahui jumlah populasi yang ada. Selain itu peneliti juga sudah mengetahui nama-nama dari anggota populasi yang berpotensi untuk dipilih menjadi sampel.

Hal ini tentu akan memudahkan peneliti ketika melakukan pengacakan calon sampel. Sesuai dengan teorinya bahwa teknik pengambilan sampel ini adalah diambil secara acak sederhana. Setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

Dengan demikian ketika peneliti memilih untuk menggunakan simple random, setidaknya ada dua persyaratan utama yang harus dipenuhi. Persyaratan tersebut yaitu data anggota populasi homogen dan tersedianya sampling frame.

Menentukan jumlah minimal sampel

Ketika seorang peneliti memilih untuk menggunakan simple random sampling, tentu akan muncul pertanyaan berapa sampel minimal yang harus diambil? Apakah ada batasan jumlah sampel minimal yang harus diambil agar merepresentasikan populasi yang diamati?

Untuk menentukan jumlah sampel minimal agar representative, peneliti dapat mempertimbangkan untuk menggunakan rumus slovin. Selain menggunakan rumus slovin juga ada teknik lainnya yang dapat juga dijadikan sebagai alternatif.

Pada kesempatan ini saya akan membahas mengenai penggunaan rumus slovin. Dalam rumus slovin perlu diketahui dengan pasti jumlah populasi yang akan diamati.

Selain itu kita juga harus menetapkan margin error dari populasi yang akan diamati. Margin error dapat ditetapkan sebesar 5% atau 10% tergantung dari karakteristik populasi yang diamati.

Jika sekiranya populasi sulit dikontrol, maka peneliti dapat memilih menggunakan margin error yang lebih tinggi, misalnya memilih menggunakan margin error sebesar 10%. Selanjutnya peneliti dapat mulai menghitung jumlah sampel minimal menggunakan rumus slovin.

Dengan demikian agar jumlah sample representative, maka dapat menggunakan hasil perhitungan dari rumus slovin. Namun, jika peneliti memilih untuk menggunakan jumlah sampel yang lebih tinggi dari jumlah sampel minimal akan lebih baik.

Cara memilih sampel secara acak

Setelah peneliti berhasil menentukan jumlah sampel minimal yang akan digunakan dalam penelitian, langkah selanjutnya adalah cara pengambilan sampel dari populasi. Karena teknik yang digunakan adalah simple random sampling, maka sampel harus dipilih secara acak.

Pemilihan sampel secara acak dari populasi ditujukan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Cara pemilihan sampel secara acak dapat dianalogikan seperti sedang melakukan undian.

Dalam menentukan pemenang undian, panitia pelaksana memasukan semua nomor undian ke dalam sebuah kotak. Selanjutnya panitia pelaksana akan memilih secara acak nomor undian yang terpilih sebagai pemenang.

Namun demikian, jika jumlah populasi yang diamati peneliti sangat banyak, tentu teknik tersebut sudah tidak relevan lagi digunakan. Kita bisa menggunakan bantuan teknologi untuk mempermudah dalam melakukan pengacakan calon sampel.

Kita bisa mengambil sampel secara acak menggunakan tabel random. Bahkan tabel random pun saat ini bisa kita buat sendiri menggunakan Excel.

Selain itu di Excel Kita juga bisa menggunakan menu sampling pada data analysis toolpak di Excel. Beberapa software pun ada juga yang di desain untuk membantu dalam mengambil sampel secara acak.

Manfaat pengambilan sampel secara acak menggunakan Excel

Dengan kita menggunakan teknologi, misalnya menggunakan Excel, akan membantu peneliti untuk mengambil sampel secara acak dengan cara cepat. Akurasi sampel ini juga sudah tidak diragukan lagi.

Dengan mengambil sampel secara acak menggunakan Excel akan menghemat waktu peneliti. Tutorial cara pengambilan sampel menggunakan Excel dan juga cara perhitungan sampel minimal menggunakan rumus slovin, secara lengkap dapat ditonton di channel YouTube Kanda data.

Demikian yang dapat saya share untuk anda pada kesempatan ini. Semoga bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita. Terima kasih.
priyono.id
priyono.id Peneliti dan Founder KANDA DATA. Portofolio: (1) Youtube: Kanda Data; (2) Tiktok: Kanda Data; (3) Instagram: Kanda Data; (4) Website: http://www.kandadata.com/

Posting Komentar untuk "Memahami Teknik Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)"

Jasa Bimbingan Online