Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahagianya menjadi mahasiswa tahun 2000-an yang menyaksikan langsung perubahan teknologi


Jika mengenang kembali saat menjadi mahasiswa dulu, akan ada banyak sekali kenangan indah yang masih terasa. Apalagi mahasiswa tahun 2000-an yang menyaksikan langsung perubahan teknologi yang begitu cepat.

Ada banyak sekali perbedaan ketika menjadi mahasiswa tahun 2000-an dengan mahasiswa milenial saat ini. Titik perbedaannya ada pada perubahan-perubahan dalam aktivitas mahasiswa sebagai dampak dari perkembangan teknologi yang sangat cepat.

Saat itu mahasiswa belum mengenal adanya ponsel pintar, dan internet pun masih menjadi barang mahal bagi mahasiswa. Perubahan teknologi internet membawa pada perubahan sangat besar pada aktivitas mahasiswa dulu dan sekarang.

Pada kesempatan ini, saya akan menceritakan bahagianya menjadi mahasiswa tahun 2000-an yang menjadi saksi perubahan teknologi internet yang berdampak besar pada berbagai sisi aktivitas sehari-hari yang dijalani mahasiswa.

1. Belum ada smartphone

Mahasiswa tahun 2000-an belum mengenal smartphone. HP yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa saat itu, HP feature phone yang umumnya digunakan untuk telepon dan SMS.

Uniknya HP saat itu sangat variatif bentuknya. Ada yang berbentuk kotak, HP flip lipat, HP HP bentuk ketupat, HP khusus game, dan bentuk-bentuk lain yang unik-unik. Tentu berbeda dengan kebanyakan HP saat ini yang sebagian besar memiliki bentuk yang hampir sama.

Bagi mahasiswa yang punya HP poliponik sudah begitu bahagia pada tahun 2000-an. Karena dominasi HP saat itu adalah HP monoponik dengan fungsi utama telepon dan SMS.

Seiring perkembangannya, kamera mulai disematkan pada HP. Mahasiswa yang memiliki HP dengan kamera sekelas VGA, sudah sangat berkelas pada zamannya.

2. SMS jadi andalan

Pesan singkat sering disebut dengan SMS merupakan andalan bagi mahasiswa tahun 2000-an. Hal ini dipilih karena dari sisi biaya, relatif lebih terjangkau dibandingkan dengan telepon.

Pada saat itu, untuk mengirim pesan singkat setidaknya mahasiswa harus rela pulsanya dipotong 350 perak per kirim pesan.

Tentu akan sangat berbeda dengan saat ini, dimana berkirim pesan begitu sangat mudah dan lebih terjangkau. Bahkan kirim foto dan video bisa dilakukan dengan mudah dan cepat.

3. Bisa internetan kalau ke warnet

Bagi mahasiswa tahun 2000-an, untuk mengakses internet maka mahasiswa perlu pergi ke warung internet. Warung internet yang disingkat dengan warnet ini begitu menjamur di daerah kampus.

Harganya pun beragam, mulai dari 4.000 per jam samapi dengan 8.000 per jam. Seiring berjalannya waktu, harga sewa internet di warnet semakin terjangkau.

Ketika saya masih menjadi mahasiswa dulu, saya masih mengalami sewa internet berkisar 4.000 sampai 6.000 per jam. Tidak ada pilihan lain selain harus ke warnet. Memasang internet sendiri membutuhkan biaya yang mahal, selain itu HP juga belum mumpuni digunakan mengakses internet.

4. Medsos jadi barang langka

Media sosial bagi mahasiswa tahun 2000-an masih menjadi barang langka. Saat itu, media sosial yang paling digemari oleh mahasiswa adalah Friendster. Mahasiswa merasa bangga jika akun frienster yang dimiliki memiliki banyak teman.

Bahkan untuk saling berkirim pesan, kita harus rela menunggu entah seminggu, dua minggu, atau tergantung dari yang punya akun friendster berkunjung ke warnet. Selain friendster, ada juga mIRC, yahoo messenger, myspace, dll yang sering diakses oleh mahasiswa tahun 2000-an.

5. Tugas kuliah harus tulis tangan

Bagi mahasiswa tahun 2000-an, tugas kuliah menggunakan tulis tangan bukan hal yang asing. Mahasiswa sudah terbiasa mengerjakan tugas kuliah di kertas folio yang harus ditulis tangan.

Bahkan ketika pengerjaan tugas secara bertahap sudah mulai digantikan dengan pengetikan melalui komputer, sebagian tugas kuliah masih harus dilakukan melalui tulis tangan.

6. Laptop masih jadi barang mewah

Pada saat itu laptop masih menjadi barang mewah bagi mahasiswa tahun 2000-an. Mahasiswa saat itu masih mengandalkan komputer PC dengan spek yang beragam.

Meskipun spek komputer PC relatif rendah, namun asal bisa digunakan untuk mengetik, mendengarkan musik, nonton film, dan main game sederhana sudah merupakan kebahagiaan bagi mahasiswa tahun 2000-an.

Bagi mahasiswa yang tidak memiliki komputer PC, maka harus rela untuk pergi ke rental komputer. Mahasiswa dapat menyewa untuk mengetik dan mengerjakan tugas kuliah.

7. Ngetik tugas di rental komputer

Seiring dengan mulai bertambahnya pengguna komputer PC, tugas-tugas kuliah pun, pelan tapi pasti sudah mulai ada kombinasi antara tulisan tangan dan ketik komputer. Gak heran, kalau di sekitaran kampus, menjamur rental penyewaan komputer.

Tarifnya masih terjangkau bagi mahasiswa untuk sekedar ngetik tugas dari pagi sampai sore hingga tugas kuliah bisa kelar. Ada moment-moment tertentu, dimana mahasiswa harus rela mencari-cari rental komputer yang kosong karena lagi banyak-banyaknya tugas kuliah.

Mahasiswa tentu harus rela datang pagi-pagi menunggu rental komputer langganan buka. Jika tidak, mahasiswa harus rela menuju ke rental komputer lain, yang mungkin jarak dari kost-an lebih jauh.

8. Harus rela disketnya kena virus

Saat itu, flasdisk masih menjadi barang mewah. Masih bisa dihitung jari, mahasiswa yang kerap menggunakan flasdisk untuk menyimpan hasil ketikan tugas kuliahnya. Bahkan, flasdisk yang dikalungin di leher bisa merasa keren saat itu.

Pada tahun 2000-an, disket merupakan senjata utama mahasiswa untuk menyimpan file. Jangan tanya kapasitasnya berapa, karena jika kita menyimpan gambar resolusi tinggi, tidak bakal muat. Kapasitas penyimpanannya hanya 1,44 MB saja.

Jadi mau tidak mau, mahasiswa perlu menggunakan disket secara bijak. Disket hanya digunakan untuk menyimpan ketikan tugas-tugas kuliah saja.

Pernah nih, suatu ketika saya lagi ngetik tugas makalah salah satu mata kuliah. Hasil ngetik tugas di rental komputer selama hampir seminggu, harus rela mengulang dari nol dikarenakan disketnya kena virus, sedih banget kan? Oleh karena itu, punya komputer PC sendiri meskipun spek minimal sangat-sangat disarankan waktu itu.

9. Sering pinjam buku tebal di perpustakaan

Mahasiswa tahun 2000-an mengandalkan buku fisik untuk kegiatan pembelajaran. Tidak heran, perpustakaan merupakan tempat favorit bagi mahasiswa untuk mendukung kegiatan perkuliahan.

Jika berkunjung ke perpustakaan baik perpustakaan Fakultas maupun perpustakaan Universitas, merupakan tempat favorit untuk berkumpul bersama teman-teman seperjuangan. Terlebih kalau lagi masa-masanya menjelang UTS dan menjelas UAS dimana tugas harus segera diselesaikan dan dikumpulkan.

Bahkan, banyak mahasiswa yang rela meminjam buku-buku tebal untuk ditengteng kesana kemari. Jika masih butuh buku tersebut, mahasiswa pun bisa memperpanjang peminjamannya di perpustakaan. Jika mahasiswa kurang gerak cepat, bisa jadi buku yang dibutuhkan sudah habis dipinjam oleh mahasiswa yang lain.

10. Lebih sering kumpul bareng teman

Fenomena unik yang dirasakan membahagiakan bagi mahasiswa tahun 2000-an adalah seringnya bisa kumpul-kumpul bareng teman. Kumpul-kumpul bareng teman terasa sangat membahagikan, karena kita benar-benar quality time dalam kumpul-kumpul.

Meskipun hanya sekedar bercerita, bergurau, curhat tentang gebetan, maupun bahas hal-hal sederhana lain yang lagi hangat di kampus. Terlebih saat itu belum ada smarthphone, jadi jika sedang kumpul bareng teman, kita memang benar-benar menikmati quality time.

11. Masih merasakan kuliah pakai OHP

Kegiatan tatap muka perkuliahan merupakan kegiatan menyenangkan yang membekas di hati. Bagi mahasiswa tahun 2000-an, tentu masih merasakan nikmatnya kuliah menggunakan OHP.

Apa itu OHP? OHP merupakan Overhead Projector yang biasa digunakan dosen untuk menjelaskan materi kuliah. Saat ini OHP sudah jarang digunakan, kini sudah bertransformasi menjadi projector digital yang dapat dihubungkan menggunakan laptop.

12. Jika belum fotokopi materi kuliah belum tenang

Bagi mahasiswa tahun 2000-an, belajar materi kuliah terbiasa dengan membaca materi kuliah fisik (hardcopy). Materi kuliah umumnya diperoleh dengan cara memfotocopy materi kuliah yang dipinjam dari dosen.

Selain itu, biasanya di kelas juga suka ada mahasiswa yang terkenal rajin dan tulisannya bagus. Mahasiswa ini rajin menulis apa saja yang dijelaskan dosen waktu tatap muka perkuliahan.

Tidak heran, menjelang UTS dan UAS, mahasiswa berbondong-bondong memfotocopy catatan kuliah mahasiswa yang terkenal rajin tersebut. Bahkan, jika belum fotokopi materi kuliah baik dari catatan kuliah mahasiswa yang rajin tersebut maupun materi dari dosen, hati belum merasa tenang.

Di atas adalah 12 hal membahagiakan yang dirasakan oleh mahasiswa tahun 2000-an. Bagi kamu mahasiswa tahun 2000-an, apakah setuju dengan 12 poin di atas? Jangan ragu untuk menambahkan di kolom komentar ya. Nanti akan di update. Demikian disampaikan, semoga menginspirasi untuk sobat semua.
priyono.id
priyono.id Peneliti dan Founder KANDA DATA. Portofolio: (1) Youtube: Kanda Data; (2) Tiktok: Kanda Data; (3) Instagram: Kanda Data; (4) Website: http://www.kandadata.com/

Posting Komentar untuk "Bahagianya menjadi mahasiswa tahun 2000-an yang menyaksikan langsung perubahan teknologi"

Jasa Bimbingan Online